John Holt

John Holt
Siapa sangka seorang anak laki-laki yang tidak memperoleh pendidikan di sekolah waktu kecil akan menjadi penulis buku pendidikan terkenal yang terjual jutaan eksemplar. Ia bahkan tidak memeroleh pendidikan di sekolah waktu ia kecil dan hanya belajar sendiri di rumahnya. Holt kecil tumbuh di New York dan masuk universitas ketika ia dewasa.

Setelah lulus dari Universitas, John Holt masuk di angkatan laut Amerika Serikat dan ikut bertempur di daerah Samudera Pasifik. Selama perang, John Holt menyimpulkan bahwa nuklir merupakan bahaya terbesar di dunia. Barangkali Holt adalah salah satu mantan tentara yang anti perang. Selain menjadi tentara di angkatan laut Amerika Serikat, Holt juga pernah menjabat sebagai direktur eksekutif sebuah perusahaan, namun keluar karena firustttasi karena ketidakefektifannya.


Kisah besar John Holt dimulai saat didesak anggota keluarganya untuk menjadi guru di sekolah dasar. Ia mengajar siswa kelas 5 dan banyak menghabiskan waktu dengan murid-muridnya. Di sekolah itu, Holt bertemu dengan guru lain yaitu Bill Hull dan banyak mengerjakan proyek observasi kelas. Observasi yang membahas bagaimana kegagalan anak dalam belajar dan kelak akan menelurkan buku-buku terlarisnya. 

How Children Fail adalah buku pertama Holt. Ia menerbitkan buku itu tahun 1964 dan menciptakan kegemparan di kalangan akademis. Sebagai guru dan pengamat pendidikan, Holt menyatakan bahwa kegagalan akademis pada siswa tidak disebabkan oleh kurangnya usaha pada sistem sekolah,tetapi disebabkan oleh eksistensi sekolah itu sendiri. 

Walaupun Holt tidak mendorong untuk pembentukan sistem pendidikan alternatif, pemikiran Holt memicu banyak kalangan pendidikan dan keluarga untuk memikikan ulang mengenai pendidikan dan sekolah. Pemikiran dasar Holt adalah “manusia pada dasarnya adalah makhluk belajar dan senang belajar, kita tidak perlu tunjukkan bagaimana cara belajar. Yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya.”

Dalam buku pertamanya itu, Holt menyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang lain pun banyak yang gagal, baik yang benar-benar gagal maupun gagal secara terselubung. Mereka menyelesaikan pendidikan hanya karena sudah sepakat agar naik kelas dan lulus dari sekolah tanpa memperdulikan apakah memperoleh ilmu atau tidak. Dengan kata lain, lulus tanpa mempertimbangkan kemampuan dan ketrampilan siswa pada suatu jenjang pendidikan tertentu.

Holt berargumen bahwa siswa-siswa gagal karena mereka takut, bosan, dan bingung. Keadaan ini ditambah dengan strategi pengajaran dan lingkungan sekolah yang terpisah dari kenyataan dan 'pembelajaran sesungguhnya', menghasilkan sistem sekolah yang menghapuskan keinginan belajar alami para muridnya

Sekolah cenderung menjadi tempat yang tidak jujur, juga tidak nyaman. Seringkali pengajar tidak jujur mengajari anak-anak. Kita mengajari mereka bukan dengan apa yang kita pikirkan, melainkan apa yang kita rasa harus mereka pikirkan atau apa yang orang rasakan atau katakan harus mereka pikirkan. Hal yang lebih buruk lagi menurut Holt adalah guru tidak jujur tentang dirinya sendiri, tentang rasa takut, keterbatasan-keterbatasan, kelemahan, prasangka, dan juga motif-motif. Guru menampilkan dirinya kepada anak-anak seakan-akan seperti dewa, serba tahu, mahakuasa, selalu rasional, pasti adil, dan selalu benar.

Sampai  akhir  hayatnya pada tahun 1985, John Holt terus melakukan observasi tentang  bagaimana siswa belajar dan mengapa mereka gagal. Holt menulis banyak buku seperti How Children Fail (1964), How Children Learn (1967), Learning All The  Time (1968), Teach Your Own (1981), dan banyak buku kritikan dia terhadap pendidikan dan bagaimana memperlakukan remaja. 

Komentar